Kolaborasi Komposer Medan, Eunike Tanzil dan Penyanyi Laufey

DELFMRADIO.CO.ID

Eunike Tanzil merupakan perempuan kelahiran Medan yang sempat viral di media sosial instagram. Dalam video unggahannya di akun @eunike.tanzil terlihat ia menciptakan musik orkestra pendek di pesawat, saat melakukan penerbangan selama 18 jam.

Video itu sudah ditonton 3,3 juta kali dan mendapat lebih dari 8,000 komentar di Instagram. Bahkan penyanyi papan atas Amerika, HER, dan juga penyanyi Indonesia, Tompi pun ikut memberikan komentar lewat emoji.

Baca juga | Fakta-Fakta Menarik Penghargaan Musik AS ‘Grammy Awards’

Konten unggahannya yang sarat dengan kreativitas itu bahkan membuka jalan untuknya bertemu dengan pelaku di industri kreatif Amerika.

“Nah dari situ director-nya ‘Only Murders in the Building’ connect ke aku, dia reach out, terus akhirnya kita lunch bareng,” cerita Eunike, mengutip dari VoA Indonesia.

Berkarir sebagai komposer, sekaligus produser musik di Amerika telah membuka jalan bagi Eunike Tanzil untuk berkarya di Hollywood, bahkan berkolaborasi dengan artis papan atas.

Eunike bahkan segera menjalin kolaborasi dengan penyanyi jazz kelahiran Islandia, Laufey. Kolaborasi itu untuk mengkampanyekan “Turn the Dial” yang diusung oleh Bose.

Kampanye ‘Turn the Dial”

Melansir dari situs Bose, kampanye ‘Turn the Dial’ muncul karena adanya analisis dari University of Southern California di Los Angeles. Analisis tersebut mengatakan, kurun satu dekade terakhir hanya terdapat 2,8% lagu yang produsernya adalah perempuan.

Padahal, temuan Bose lainnya menyebut, terdapat sekitar 2,3% lagu yang diproduseri oleh perempuan itu berhasil masuk dalam daftar 100 lagu hits tahun 2022.

Itu mengapa dalam kampanye ini, Bose ingin meningkatkan kesadaran masyarakat akan isu ini. Kampanye ini sekaligus membuka kesempatan baru bagi produser musik perempuan untuk menciptakan musik.

“(Akhir tahun lalu) aku tiba-tiba mendapat telpon dari managernya si Laufey. Kata dia, ini Bose ada campaign dan mereka mau feature Laufey,” cerita Eunike Tanzil melansir dari VOA.

“Mereka tanya ke Laufey, ‘kamu mau kerja sama siapa buat campaign ini? For some reason, (Laufey) itu rekomendasiin aku. Dia mau kerja sama aku,” tambah perempuan yang berdomisili di Los Angeles, California ini.

Desember 2023 lalu, Eunike khusus terbang ke New York untuk menggarap lagu dengan Laufey. Pada waktu itu keduanya mendapat tantangan untuk menghasilkan karya lagu dalam waktu 3 jam.

Interaksi hangat antara Laufey dan Eunike selagi menggarap lagu berjudul “Only Mine” terlihat tayang di YouTube. Hal ini membanggakan, mengingat kolaborasi ini menjadikan Eunike sebagai produser Indonesia pertama yang bekerja sama dengan Laufey.

“Seru banget bisa berkolaborasi dengan Laufey. Dia sangat (berbakat), kreatif, dan profesional,” ujar Eunike.

Style kita juga hampir mirip karena kita berdua classically trained (memiliki latar belakang pelatihan musik klasik.red),” tambahnya lagi.

Sisi lainnya, Laufey berharap, musik ini bisa sampai ke telinga para penonton muda, perempuan-perempuan cilik yang tumbuh bermain musik klasik. Ia menyampaikan harapan bisa melihat mereka berada di studio dan menggarap jenis musik apa pun yang mereka inginkan.

(RMN)

Leave a Comment.