Dirut BPODT Usul Mulok Pariwisata Masuk Kurikulum di Toba
DELFMRADIO.CO.ID
Muatan lokal pariwisata dinilai sudah sangat penting masuk dalam kurikulum anak-anak sekolah se-kawasan Danau Toba. Ujar Direktur Utama Badan Pelaksana Otorita Danau Toba (BPODT) Jimmy Bernando Panjaitan kepada Del FM, Jumat, (13/12/2024).
Menurutnya, sumber daya manusia (SDM) yang tinggal sekitar Danau Toba perlu mendapat pembekalan sejak dini agar memahami keunggulan dan kearifan daerah tempat tinggalnya. Jangan sampai, masyarakat hanya akan menjadi penonton di kampungnya sendiri.
“Ini sangat perlu kita masukkan ke dalam kurikulum muatan lokal. Jadi sedari kecil mereka sudah tahu bersikap terhadap pariwisata yang memang sedang dikerjakan di kawasan tinggal mereka. Apalagi Danau Toba masih tercatat sebagai kawasan wisata Super Prioritas,” sampainya.
Baca Juga | Yayasan Del Gelar Rapat Akhir Tahun, Luhut Pandjaitan Apresiasi Kinerja Pegawai
BPODT mendorong agar kurikulum pariwisata ini bisa segera terealisasi paling tidak pada tingkat PAUD hingga Sekolah Menengah Pertama (SMP). Sementara untuk tingkat Sekolah Menengah Atas (SMA), menurutnya, bisa untuk menyesuaikan.
“Kadang-kadang kita lihat untuk tingkat SMA mereka sudah lebih sulit untuk diarahkan karena mereka sudah punya sikap sendiri. Jadi kita fokus untuk mendidiknya mulai TK sampe SMP,” tandasnya lagi.
Mengenai rencana realisasi, Jimmy menyampaikan bahwa dirinya sudah menjalin komunikasi dengan sebagian besar bupati se-kawasan Danau Toba. Sejauh ini, ia berterima kasih karena seluruhnya menyambut positif rencana ini.
“Kita lihat tahun 2025 setelah pelantikan Kepala Daerah (Bupati) yang baru. Kalau pendidikan TK sampai SMP kan masih diatur tingkat Kabupaten, sementara SMA sudah tingkat provinsi. Tapi sejauh ini mereka komitmen,” katanya lagi.
Melatih SDM Lokal
BPODT menunjukkan komitmennya untuk mengembangkan SDM lokal agar dampak pariwisata terasa langsung ke masyarakat sekitar. Kata Jimmy, begitulah konsep pariwisata, keberadaannya harus memberikan manfaat sebesar-besarnya kepada masyarakat sekitar lokasi pariwisata tersebut.
Jimmy menerangkan salah satu langkah yang BPODT kerjakan adalah melibatkan masyarakat sekitar sebagai SDM di Toba Caldera Resort (TCR). Saat ini, menurut Jimmy, sekurang-kurang terdapat 113 orang tenaga kerja lokal yang terlibat aktif pada kegiatan-kegiatan BPODT.
“Pegawai BPODT (14 orang), Pegawai Bobocabin (11 orang), Pegawai Outbond (3 orang), Souvenir shop ( 1 orang), dan Pelaku UMKM Centre ( 10 orang). Belum lagi Tim Security (24 orang) dan Liason Officer (LO) Event (50 orang),” katanya.
Khusus LO event, menurut Jimmy mereka adalah putra-putri asli dari kawasan Danau Toba. Sebelumnya, BPODT sudah memfasilitasi mereka untuk mengikuti pelatihan bahasa Inggris maupun pengembangan kemampuan yang terkait dengan hal itu.
Para LO ini, terang Jimmy, pertama kali ada untuk memenuhi kebutuhan para pembalap maupun crew saat event internasional F1 Power Boat yang berlangsung di Danau Toba. Jadi mereka benar-benar mendampingi para tamu dan memastikan kebutuhan mereka selama bertanding tersedia dengan baik.
“Jadi mereka benar-benar kita siapkan untuk tampil dalam sebuah event internasional. Itulah salah bukti bahwa kita mendukung masyarakat untuk maju lewat adanya pariwisata ini,” katanya pula.
(RMN)