Fenomena Air Keruh di Danau Toba, Kerugian Ditafsirkan Mencapai 10 Miliar

- Samuel Lubis
- 23 Jul, 2025
Sebuah video Facebook dari akun Facebook DANAU TOBA – Samosir menunjukkan keruhnya air di Danau Toba. Video menunjukkan beberapa lokasi air keruh yang mencakup wilayah cukup luas di Danau Toba.
Hal serupa juga terjadi di sepanjang garis
pantai yang berada di kawasan Waterfront City Pangururan hingga ke Desa Tanjung
Bunga, Kec. Pangururan, Kab. Samosir semenjak beberapa hari lalu.
Kadis Lingkungan Hidup (Lindup) Samosir
Edison Pasaribu mengungkapkan, fenomena tersebut terjadi karena cuaca ekstrem
yang terjadi sejak tanggal 10 Juli 2025. Angin kencang tersebut mengakibatkan lumpur
pada dasar danau terangkat, sehingga perairan di beberapa lokasi di Danau Toba
menjadi keruh.
“Angin kencang mengakibatkan ombak hingga
satu meter ini membuat lumpur terangkat ke permukaan danau. Dan hasil
laboratorium, air keruh tersebut mengakibatkan kadar oksigen dalam air menurun.
Sehingga, ikan yang berada di kawasan tersebut mati,” jelas Edison dilansir
dari Tribun Medan, Selasa (22/7/2025).
“Soal pastinya berapa kerugian masyarakat
sekitar, kita belum bisa pastikan. Namun infomasi dari masyarakat, kerugian
mencapai Rp10 miliar,” lanjutnya.
Ia menjelaskan, fenomena alam ini merupakan
sesuatu yang telah terjadi dalam waktu berkala.
“Ini merupakan fenomena alam yang terjadi
sekali dalam lima tahun. Hal sama juga terjadi pada lima tahun yang lalu. Ikan
di sana mati karena air keruh,” tutur Edison.
Kepala Dinas Pariwisata Samosir, Tetty
Naibaho yang juga warga lokal turut membenarkan kejadian tersebut.
“Menurutku sebagai warga yang tinggal di
Samosir, kemungkinan karena ombak besar yang disebabkan angin kencang/cuaca
ekstrem,” ucapnya dilansir dari Detik.com, Senin (21/7/2025).
"Cuaca ekstrem ini sejak Mei dan air
dapat kembali normal setelah cuaca ekstrem berlalu," lanjut Tetty.
Leave a Reply
Your email address will not be published. Required fields are marked *