Bahas FOMO, Mulai dari Gejala Hingga Cara Mengatasinya

Del FM – Toba

Generasi millenial mungkin tidak asing lagi dengan kata FOMO. Sebuah istilah yang berasal dari singkatan Fear Of Missing Out atau perasaan takut merasa “tertinggal” karena tidak mengikuti aktivitas tertentu.

Mengutip laman djkn.kemenkeu.go.id, pengidap FOMO cenderung merasa cemas dan takut apabila ketinggalan sesuatu yang baru, seperti berita, tren, dan hal lainnya. Rasa takut ketinggalan ini mengacu pada perasaan atau persepsi bahwa orang lain bersenang-senang, menjalani kehidupan yang lebih baik, atau mengalami hal-hal yang lebih baik.

Salah satu penyebab FOMO yaitu penggunaan media sosial. Berkembangnya teknologi saat ini menjadikan kita dapat dengan mudah menerima jutaan informasi di luar sana, contohnya melalui Instagram.

Banyaknya aplikasi dengan fitur-fitur pendukung untuk update video/foto, seperti fitur instastory yang penuh dengan postingan rutinitas kerap membuat para pengguna terikat. Dari sanalah, sebagai viewer, dapat terpicu rasa cemas lalu membandingkan kehidupan kita dengan orang lain yang terlihat lebih menyenangkan atau bahagia.

Melansir VeryWellMind, perasaan FOMO ini dapat terjadi pada semua gender dan umur. Seseorang yang mengalami FOMO memiliki tingkat kepuasan hidup yang lebih rendah karena terus membandingkan hidupnya dengan orang lain.

BIG5!

Kemudian timbul pertanyaan apakah kita termasuk yang mengalami perasaan FOMO? Kenali gejala-gejala berikut yang mungkin muncul.

1. Selalu mengecek gadget. Kebiasaan memegang gadget seakan sudah tidak bisa hilang. Seseorang yang mengalami FOMO akan selalu mengecek ponsel tepat ketika bangun tidur bahkan sebelum tidur seakan tidak mau ketinggalan berita apapun.

2. Lebih peduli dengan media sosial daripada kehidupan nyata akibatnya muncul keinginan untuk diakui orang lain di dunia maya.

3. Selalu ingin tahu kehidupan orang lain.

4. Selalu ingin tahu gosip terbaru.

5. Mengeluarkan uang melebihi kemampuan dan membeli hal yang sebenarnya tidak penting dengan dalih agar tidak ketinggalan zaman.

6. Mengatakan “ya” bahkan disaat sedang tidak ingin. Hal ini sering terjadi ketika seseorang tidak ingin ketinggalan apapun sehingga selalu menerima setiap ajakan yang sebenarnya tidak menarik atau tidak perlu.

Tips Atasi FOMO

Perasaan FOMO, jika dibiarkan begitu saja dapat memicu munculnya hal negatif seperti kelelahan, stress, depresi, bahkan masalah tidur. Perasaan ini mempengaruhi ketidakpuasan seseorang pada hidupnya dan merasa apa yang telah ia lakukan atau ia miliki seakan tidak pernah cukup.

Selain itu, masalah finansial juga akan muncul mengingat seseorang rela mengeluarkan biaya yang besar demi tetap up-to-date dan tidak ketinggalan zaman.

Meskipun begitu, perasaan FOMO ini dapat berkurang dengan beberapa tips berikut ini:

1.Fokus pada diri sendiri

Setiap orang tidak mungkin untuk terus mengikuti perkembangan setiap saat. Begitu pula dengan bahagia, seseorang tidak mungkin dalam keadaan bahagia setiap saat karena hidup itu berputar.

Kita tidak perlu membandingkan diri dengan orang lain karena setiap orang tidak sama dalam menjalani kehidupannya.

2. Membatasi penggunaan media sosial dan gadget

Seperti yang telah dijelaskan di atas, bahwa salah satu pemicu FOMO merupakan postingan dan update orang lain di media sosial. Karena itu, perlu membatasi diri dalam penggunaan media sosial agar dapat mengurangi FOMO.

Baca juga | Balige Beach, Hotel Dengan Panorama Langsung ke Danau Toba

3. Mencari koneksi nyata

Kita adalah makhluk sosial yang sejatinya membutuhkan orang lain. Oleh karena itu, penting untuk menjalin hubungan sosial dengan orang lain alih-alih hanya melakukannya lewat media sosial. Perasaan FOMO akan perlahan hilang dengan sendirinya ketika kita mengutamakan koneksi nyata.

4. Hargai diri sendiri

Sebagai manusia, kita menyadari berbagai hal baik yang kita miliki dan selalu bersyukur atasnya, sehingga rasa iri dan rasa kekurangan pada diri bisa berkurang. Cobalah fokus pada hal yang sedang kamu kerjakan saat ini, alih-alih mencari pembuktian dari orang lain.

Jadi, jangan menyia-nyiakan hidup dengan merasa tidak pernah cukup. Nikmatilah momen-momen yang menunggu di depan nanti dan berhenti membandingkan hidup kita dengan orang lain karena semua punya jalannya masing-masing.

(RMN)

Leave a Comment.