Awas Makan Sembarangan, Dokter Spesialis Gizi Ingatkan Ini

DELFMRADIO.CO.ID

Isu penting menyangkut kesehatan akibat mengkonsumsi makanan mengandung garam dan gula berlebih makin banyak beredar. Garam berlebih dalam makanan dapat berpotensi menyebabkan berbagai masalah kesehatan, seperti hipertensi, penyakit jantung, dan gangguan ginjal.

Dokter Spesialis Gizi, Dian Araminta, melalui program Ngopi Yuk Del FM Radio mengutarakan, dulunya obesitas populer menyerang negara negara maju. Tapi sekarang malah merambah ke banyak negara berkembang akibat pola hidup malas gerak (mager) dan konsumsi makanan tinggi lemak, gula dan garam.

“Tapi sekarang di negara berkembang tuh banyak banget karena pola hidupnya mager semua. Terus makanannya tinggi gula tinggi lemak ya, jadi memang karena pola hidup yang berubah. Selain itu, banyak loh pasien-pasien usianya baru 30 tahun datang, udah kencing manis, kolesterol, udah gangguan fungsi ginjal. Bahkan ada yang udah perlu cuci darah gitu.” papar Dian.

Baca juga | Progres TSTH2 di Humbahas, Menko Luhut: Saya Cukup Takjub

Mengatasi hal tersebut, Dian menyarankan agar masyarakat semakin jeli melakukan pengecekan kandungan gizi terhadap makanan terutama makanan kemasan. Jika tidak, kata Dian, hal itu berpotensi menyebabkan konsumsi harian tubuh bisa berlebihan dari yang seharusnya.

“Contohnya minuman teh kemasan nih. Teh kemasan gitu pasti sering makan panas, panas segar minum teh dingin gitu. Padahal kalau kita lihat belakangnya, rata rata satu kemasan itu gulanya bisa 20- 25 gram. Kalau menurut batas konsumsi gula WHO yaitu 50 gram/ hari, itu udah mencapai setengah jatah kita per hari.” sambungnya.

Contoh lainnya yang seringkali berdampak buruk bagi tubuh, menurut Dian yaitu konsumsi mie instan berlebih. Sebungkus mie instan, terangnya, bisa mengandung 1000-1500 miligram garam dari kebutuhan maksimal tubuh sekitar 2300 miligram.

“Jadi kayak kemasan satu mie instan itu juga udah makan setengah jatah kita untuk garam. Kalau kelebihan (garam) bisa darah tinggi yang berujung sakit jantung.” jelasnya.

Tips Bijak Konsumsi Makanan

Dokter Dian sangat menyarankan masyarakat termasuk anak-anak muda agar bijak memilah dan memilih makanan yang akan dikonsumsi. Mengurangi konsumsi minuman manis dan konsumsi mie instan, kata Dian menjadi salah satu langkah nyata.

Berikutnya, menurut Dian, masyarakat sebaiknya memilih untuk mengkonsumsi makanan sealami mungkin. Upayakan agar proses masak atau proses pengolahan seminimal mungkin serta menggunakan bahan makanan segar.

“Kemudian cara masaknya juga harus benar nih. Kalau cara masak goreng, sebaiknya hindari karena kebiasaan semua makanan itu olahnya dengan goreng. Crispy itu pasti enak, gitu kan ya? Tapi itu cara masak yang tidak baik, jadi bisa pilih cara masak panggang, kukus, atau pepes.” pesannya.

Kemudian jenis makanan, menurutya juga harus bagus dan beragam, ada sumber karbohidrat dan proteinnya. Lalu ada sayur dan buah yang sebaiknya berwarna warni.

“Jangan makan nasi lauknya mie gitu ya, itu nggak bagus banget. Karena keduanya sumber karbohidrat, padahal sebaiknya ya harus ada karbohidrat, protein berasal sayur dan buah gitu.” jelasnya lagi.

Penutup, Dian juga menyarankan agar masyarakat rutin melakukan ativitas olahraga. Bisa dengan berjalan kaki atau hanya sekedar melakukan aktivitas naik turun tangga.

(RMN)

Leave a Comment.