Agar Program Optimal, Menpar Ajukan Pagu Anggaran 2025 Naik Rp2,25 Triliun

DELFMRADIO.CO.ID

Menteri pariwisata Widiyanti Putri Wardhana mengajukan tambahan pagu anggaran tahun 2025 dari sebelumnya Rp1.76 menjadi Rp2,25 triliun. Katanya, hal itu untuk untuk mendukung berjalannya program kerja yang jadi prioritas Kementerian Pariwisata pada tahun 2025.

Sebelumnya, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf/Baparekraf) telah ditetapkan menerima pagu anggaran Rp1.76 triliun untuk tahun 2025. Namun setelah pemecahan kementerian, anggaran menjadi terbagi dengan rincian senilai Rp1.48 triliun untuk Kemenpar dan Rp279.6 milyar untuk Kemenekraf.

Baca Juga | Harga Tiket Pesawat Domestik Akan Turun, Sandiaga Uno: Hingga 10 Persen Pada Oktober 2024

Melihat angka ini, Widiyanti menganggap perlu ada tambahan anggaran agar Kemenpar bisa melaksanakan program-program secara optimal. Oleh karena itu, pihaknya mengajukan tambahan anggaran sebesar Rp2.25 triliun.

“Menimbang penurunan pagu anggaran 2024 ke 2025 yang cukup signifikan, saat ini kami sedang merencanakan usulan tambahan pagu anggaran 2025 sebesar Rp2.25 riliun. Mohon berkenan bapak/ibu pimpinan dan anggota Komisi VII DPR RI atas usulan penambahan anggaran tersebut,” kata Widiyanti.

Menpar Widiyanti Putri Wardhana kemudian menjelaskan beberapa capaian triwulan III tahun 2024, program quick wins, program strategis, hingga target capaian pada 2025. Tukasnya, tambahan pagu anggaran ini sangat perlu untuk mencapai target kinerja serta upaya untuk mencapai target Indonesia Emas 2045.

“Hal ini sebagaimana yang diharapkan dalam Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) 2025-2045 yang mana pariwisata menjadi ujung tombak perekonomian Indonesia. Lalu Indonesia menjadi salah satu destinasi wisata berkelas dunia,” katanya.

Program Quick Wins

Pada kesempatan itu, Widiyanti turut memaparkan empat program “Quick Wins” yang sedang Kementerian Pariwisata jalankan.

Pertama yakni intensifikasi Program Bangga Berwisata di Indonesia (BBWI) yang mencakup kampanye, integrasi paket wisata, efisiensi biaya transportasi dan peningkatan daya saing destinasi. Misalnya pembentukan Satuan Tugas (Satgas) Wisata Bersih di Desa Wisata.

Ia menjelaskan, banyaknya keluhan masyarakat yang ingin agar destinasi wisata kondisinya bersih adalah alasan pembentukan satgas tersebut. “Harapannya pembentukan Satgas Wisata Bersih dapat meningkatkan daya saing pariwisata kita dan membawa dampak positif terkait prinsip keberlanjutan,” ujarnya.

Program kedua yaitu Tourism 5.0: Pemasaran dan Calendar of Events, mencakup Digitalisasi Calendar of Events dan pengembangan fitur AI Travel Planner Assistance. Termasuk penyelenggaraan dan dukungan pada pelaksanaan acara nasional dan internasional.

Menpar menyebut pada program itu pemerintah berupaya mempercepat implementasi dari sistem proses perizinan penyelenggaraan acara internasional secara digital. Caranya dengan berkolaborasi bersama kementerian/lembaga (K/L) lainnya.

Program ketiga adalah penyesuaian harga tiket pesawat yang terjangkau. Penanganannya memang membutuhkan kolaborasi dengan K/L lain, seperti Kementerian Keuangan, Perhubungan, ESDM, Perdagangan hingga pihak swasta yang merupakan maskapai penerbangan.

Program berikutnya, yakni peningkatan kualitas sumber daya manusia dan pelaku usaha. Widiyanti mengatakan pihaknya terus berkolaborasi dengan K/L terkait seperti Kementerian Ketenagakerjaan.

Di sisi lain, peningkatan kualitas juga digalakkan melalui komite sektoral pariwisata revitalisasi pendidikan vokasi dan pelatihan vokasi, serta pemberdayaan masyarakat di desa wisata.

(RMN)

Leave a Comment.