Kabupaten Toba Hanya Mampu Penuhi 20% Kebutuhan Konsumsi Ikan

top-news

Kabupaten Toba hanya mampu memenuhi 20% kebutuhan konsumsi ikan air tawar masyarakat Toba. Pernyataan ini dikonfirmasi langsung oleh Kepala Dinas Pangan dan Perikanan Kabupaten Toba, Darwin Sianipar.

“Informasi itu benar adanya. Tahun 2024 lalu, kebutuhan ikan kita sekitar 7.839 ton, atau sebesar 35,7 Kg per-orang per-tahun. Dengan kebutuhan sebanyak itu, kita tidak bisa memenuhinya.” Ungkap Darwin dalam wawancara dengan Del FM, Selasa (6/5/2025)

Untuk memenuhi kebutuhan konsumsi ikan itu, masyarakat dan pemerintah memilih mengambil stok ikan dari luar Kabupaten Toba. Darwin mengatakan bahwa stok ikan paling banyak didapat dari Haranggaol, Padang Sumatera Barat, Tarutung, juga dari Muara.

Rendahnya angka pemenuhan kebutuhan untuk konsumsi ikan air tawar, Darwin mengatakan, disebabkan oleh hilangnya Keramba Jaring Apung (KJA) di Kabupaten Toba.

“Karena kan kita pembersihan KJA (Keramba Jaring Apung). Udah 4 tahun ini kita pembersihan KJA. Hal ini mempengaruhi budidaya ikan kita, yang berkurang sampai 56.145 ton.” Kata Darwin.

“Bahkan untuk mujahir pak, kita enggak ada lagi pak. Mujahir itu udah musnah sepertinya. Kalaupun masih ada yang bisa kita lihat, itu cuma sekitar 1 sampai 2 persen lagi.” tambahnya

Menanggapi masalah tersebut, Darwin mengusulkan masyarakat untuk beralih ke budidaya ikan dalam kolam terpal (bioflok). Peralihan ini sudah dimulai di salah satu des di Laguboti, yang akan membuat Badan Usaha Milik Desa (Bumdes) sebagai pengelola budidaya ikan dengan sistem bioflok.

Darwin juga telah memberikan 96 mesin perahu berbahan gas dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM). Hal ini dilakukan untuk membantu dan memberikan semangat lebih kepada nelayan untuk menangkap ikan.

 “Kami juga ingin nelayan menangkap ikan Red Devil juga. Karena ternyata Red Devil masih bisa kita manfaatkan untuk buat nugget, bakso, kerupuk, tepung ikan, dan makanan ternak lain sebagainya” pungkas Darwin.

Mendukung penangkapan ikan Red Devil, Darwin mengatakan sudah meminta minta alat tangkap dan alat pengolahan Red Devil pada pemerintah pusat. Hal ini dilakukan agar Red Devil dapat diolah menjadi berbagai produk, sehingga menjadi salah satu opsi konsumsi ikan di Kabupaten Toba.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *